Ikan Hias Pacu Albino

Ikan Hias Pacu Albino Mirip Bawal dan Piranha
Ikan pacu albino


Ikan pacu albino adalah jenis ikan hias air tawar yang mudah ditemukan di Sungai Amazon, dan Sungai Oronoco. Ikan ini pun sempat tercatat pernah ditemukan di Papua dan Papua Nugini. Secara fisik, ikan ini tampak mirip bawal, dengan gigi mirip gigi manusia.

Ikan ini juga masih satu keluarga dengan ikan piranha yang terkenal di Amazon. Ikan ini menjadi salah satu ikan hias yang paling dicari oleh kolektor ikan albino .

Berbeda dengan piranha, pacu adalah jenis ikan predator omnivora. Ikan ini cenderung vegetatif, menyukai tumbuhan dan buah-buahan. Itulah alasannya kenapa gigi ikan tersebut berbentuk seperti gigi manusia. Giginya yang besar digunakan untuk meremukan buah-buahan dan kacang-kacangan.

Tapi terkadang, pacu sering juga memangsa ikan-ikan lain dan hewan invertebrata. Tergantung dari kondisi lingkungan sekitar dan ketersediaan makanan.

Ada hal unik tentang ikan yang satu ini. Konon katanya, ikan pacuini dilaporkan pernah menggigit testis pria yang sedang berenang di sungai. Katanya, mereka menganggap testis pria tersebut sebagai kacang-kacangan yang mengambang. Bahkan, kabarnya kasus ini pun sering terjadi di Papua Nugini.

Kebiasaannya di atas, membuat ikan ini dipanggil dengan julukan sebagai “ Ball Cutter”. Julukan tersebut ia dapatkan dari para nelayan di Amerika yang suka berburu ikan.

Karakter dan Perilaku Pacu Albino


Pacu adalah jenis ikan yang bisa berukuran hingga mencapai 100 cm, dengan berat 40 kg. Namun, ukurannya tersebut tidak menutup kemungkinan akan lebih besar dari itu. Karakter fisiknya mirip seperti ikan piranha, namun pacu jauh lebih besar.

Pacu memiliki tubuh yang pipih, bermata besar, dan tinggi. Untuk warnanya, biasanya cukup bervariasi seperti abu-abu kehitam-hitaman, dan corak lainnya.

10% masa tubuh pacu adalah lemak. Gigi mereka memiliki bentuk layaknya gigi manusia, yaitu berbentuk persegi. Giginya tidak digunakan untuk merobek mangsa atau makanan. Mereka menggunakan giginya untuk menusukannya hingga ke tulang dan membelahnya. Itulah alasannya, kenapa mereka mampu memecahkan kacang dengan giginya.

Makanan Ikan Pacu


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pacu adalah ikan atau hewan omnivora. Di alam liar, mereka suka memakan jagung, buah, dan tumbuhan. Selain itu, pacu juga senang memakan makanan hidup seperti keong, serangga, dan spesies lainnya. Terkadang, dalam kondisi tertentu mereka pun senang memakan bangkai.

Untuk Anda yang berencana memeliharanya, tambahkanlah unsur tanaman pada akuarium. Namun, perhatikanlah selalu agar mereka tidak memakan protein dalam jumlah banyak. Pasalnya, protein yang terlalu banyak akan menyebabkan Lipodystrophy, atau tidak berfungsinya lemak pada tubuh mereka.

Pemberian pakan pacu bisa dilakukan satu atau dua kali dalam sehari. Untuk jumlah pakan, sesuaikanlah dengan ukurannya. Jangan terlalu berlebihan agar kondisi air tidak mudah kotor. Untuk jenis pakan, Anda bisa memberi jenis pakan alternatif seperti pelet dan cacing beku.

Cara Merawat Ikan Pacu Albino di Akuarium


Untuk memeliharanya, pastikan Anda menyiapkan akuarium berukuran besar. Aturlah suhu antara 24 hingga 27 derajat celcius, dengan pH sekitar 6,0 hingga 8,0. Jika Anda merawatnya dengan baik, ikan ini mampu bertahan hingga usia 20 tahun. Sangat lama bukan?

Pacu adalah jenis ikan yang tahan dan tangguh terhadap serangan penyakit. Selain itu, ia bisa memakan makanan apa saja. Namun, mereka selalu butuh ruang yang luas serta aerasi dan penyaringan yang kuat.

Lakukan pembaharuan air secara rutin. Karena, pencemaran air pada akuarium tergolong cukup banyak. Pacu sendiri merupakan jenis ikan yang suka berkeliaran pada lapisan tengah akuarium Anda.

Desainlah akuarium Anda semenarik mungkin. Dekorasi terbaik untuk pacu adalah terdapat bebatuan besar. Atau, bisa juga memasang jenis ornamen keras lainnya. Akuarium tidak perlu didekorasi dengan taman. Karena, pacu adalah ikan yang akan merusak taman pada akuarium.

Karakter ikan pacu albinosendiri cukup pemalu. Mereka pun mudah panik jika ada gerakan mendadak, atau bahkan akan mencoba untuk menyerang balik. Namun, tidak sedikit juga mereka yang menabrak akuarium jika ada gangguan. Jadi, jangan buat gerakan mendadak pada ikan ini agar tidak berlarian dan membentur akuarium.

Ketika masih anak-anak, pacu cenderung agresif. Mereka suka memancing masalah dengan ikan lain. Namun, ketika sudah tumbuh dewasa, pacu akan lebih senang menyendiri dan tidak agresif lagi. Tapi terkadang mereka akan menjadi masalah besar untuk ikan lainnya.

Jika Anda ingin menempatkan pacu dengan ikan lain, sebaiknya pilih ikan berjenis:

  • Green terror
  • Managuense cichlid
  • Tiger Oscar
  • Dan ikan hias sejenis lainnya


Sementara ikan-ikan mungil biasanya akan menjadi santapan pacu. Jika Anda memiliki sejumlah ikan hias berukuran mungil, sebaiknya pisahkan. Atau, cara terbaiknya adalah dengan memelihara jenis pacu saja di akuarium Anda.

Ikan Pacu Albino

Dalam dunia hewan, albino adalah kelainan yang menjadikan hewan tampak cantik. Begitu juga dalam ikan pacu, jenis albino cukup banyak diminati karena keunikannya. Pacu albino berbeda dengan pacu pada umumnya. Perbedaannya terletak pada warnanya. Jika kebanyakan pacu berwarna abu-abu kehitam-hitaman, pacu albino cenderung berwarna putih, dan agak kuning di bagian kepala dan mulutnya.

Warna sisik pacu albino cenderung berwarna putih kekuningan. Warna sisiknya atau sekujur badannya pun putih agak kuning. Warna matanya cenderung merah. Pacu ini sangat cocok dijadikan sebagai ikan hias karena keindahannya.

Di pasaran , jenis pacu albino ini mudah ditemukan. Di Indonesia, ikan ini sering menjadi ikan hias yang diperjualbelikan secara bebas. Harganya pun tergolong sangat murah sekali. Untuk ukuran 12 cm, biasanya ditawarkan hanya seharga Rp25.000 saja. Namun, ada juga yang menjualnya Rp100.000-Rp300.000-an, jika ukurannya mencapai 20 cm hingga 25 cm.

Di kita, pacu albino tidak sulit ditemukan. Ukurannya bahkan bisa mencapai 1,5 meter di dalam akuarium. Hanya saja belum banyak orang yang mengetahui bahwa ikan ini bisa tumbuh besar seukuran tersebut.

Ikan Hias Pacu di Indonesia

Ikan asli sungai Amazon ini mudah kita temui di pasaran. Sebagai jenis ikan hias, keberadaannya cukup mudah ditemukan. Namun, untuk beberapa daerah mungkin akan sedikit kesulitan mendapatkannya. Karena, pacu adalah jenis ikan yang penyebaran penjualannya tidak ke seluruh Indonesia. Berbeda dengan ikan cupang, lohan, dan sejenisnya, yang mudah ditemui.

Pacu dalam berbagai ukuran mudah kita temukan di pasaran. Harganya pun disesuaikan dengan jenis, umur, dan ukurannya. Harga yang ditawarkan untuk jenis ikan yang satu ini relatif murah. Bahkan, Anda bisa membelinya secara online.

Meski demikian, ada sebagian orang yang juga menemukannya di Papua. Ikan ini hidup bebas di alam liar, baik di danau maupun sungai-sungai.

Pacu yang paling populer di Indonesia adalah spesies genera Colossoma, atau yang dikenal dengan ikan bawal air tawar. Ikan ini pertama kali diintroduksi ke tanah air mulai dari tahun 1986. Hingga saat ini, produksi ikan tersebut berhasil menggairahkan produksi budidaya ikan tawar di tanah air.

Penyebaran Pacu di Dunia

Penyebaran pacu di luar Sungai Amazon cukup membuat heran beberapa kalangan. Misalnya seperti yang terjadi di New Jersey. Pemancing bernama Ron Rossi, menangkap seekor ikan besar aneh dan menakutkan di Danau Swedes, New Jersey. Ron mengira ikan yang ia dapatkan adalah piranha. Setelah ditelisik, ternyata ikan tersebut merupakan jenis pacu besar.

Menurut sebagian besar peneliti, meluasnya keberadaan pacu akan menjadi ancaman bagi pesaing spesies ikan asli. Mereka disinyalir akan menyebarkan penyakit, atau kadang-kadang menjadi pemangsa bagi ikan lain atau ikan asli.

Menurut klasifikasi ilmiah, pacu dan piranha sama-sama termasuk ke dalam ordo Characiformes. Atau, bisa dikatakan keduanya bersaudara. Meski demikian, pacu tidak berbahaya bagi manusia. Karena, pacu memiliki gigi yang berbeda dari piranha, dan tidak membahayakan. Meskipun ada kabar kalau ikan ini suka menggigit testis pria.

Ikan asli Sungai Amazon ini kini sudah bisa ditemukan di perairan umum di Amerika Serikat. Beberapa catatan tentang keberadaannya seperti:

  • Penemuan pacu spesimen 20 inci di bagian selatan Illinois (2013)
  • Penemuan pacu spesimen 17 inci di negara bagian Washington (2013)
  • Penemuan pacu spesimen 14 inci di Michigan Danau St Clair (2015)
  • Dan beberapa catatan lainnya


Di Amerika, ikan ini sering dijadikan sebagai ikan hias. Namun, untuk alasan tertentu pemiliknya biasanya membuangnya ke sungai atau ke danau. Pacu pun merupakan jenis ikan yang tidak akan bertahan dalam air yang dingin.

Sebagian masyarakat di Amerika, menyarankan orang yang memeliharanya tidak membuang atau melepasnya ke perairan liar. Mereka menyarankan untuk memusnahkan ikan ini. Penyebarannya bahkan kini sudah jauh hingga ke Skandinavia, Oseania, bahkan Papua New Guinea.

 Mitos-Mitos Tentang Ikan Pacu


Selain diberitakan suka menggigit testis pria yang berenang di sungai, ternyata ikan ini memiliki cukup banyak mitos menarik. Salah satunya adalah mitos tentang pemakan daging manusia. Benarkah hal tersebut?

Karena giginya yang mirip dengan gigi manusia, banyak orang yang berspekulasi tentang ikan ini. Terlebih, di Papua ikan ini dikabarkan pernah menggigit testis seorang pria. Tapi, pada dasarnya ikan ini tidak seganas yang dibayangkan, atau yang diberitakan. Kasus pengigitan tersebut kabarnya terjadi karena pacu mengira testis tersebut sebagai kacang-kacangan yang biasa ia makan.

Namun, ilmuan Denmark menangkis berita tersebut. Para ilmuan menyatakan bahwa laporan tersebut terlalu dilebih-lebihkan. Kabarnya, laporan tersebut didasarkan pada sebuah lelucon, atau tidak serius.

Rintangan Memelihara Ikan Hias Pacu

Pacu adalah jenis ikan yang mampu tumbuh hingga 1,5 meter. Cukup besar dan panjang untuk jenis ikan hias. Ukurannya inilah yang terkadang suka menjadi kendala. Untuk memeliharanya, Anda harus memiliki akuarium dengan ukuran yang besar. Terutama jika ingin melihat mereka tumbuh besar.

Di Amerika, ketidakmampuan menangani pacu yang tumbuh besar, menjadi alasan melepas dan membuangnya ke perairan liar. Hal tersebut pun dilakukan oleh beberapa orang di negara-negara lain yang memeliharanya.

Baik di akuarium, maupun di alam liar, pacu menjadi pesaing spesies asli. Mereka akan saling berebut makanan. Bahkan, bisa saja pacu menjadi predator untuk ikan lainnya.

Namun, selebihnya pacu adalah jenis ikan yang mudah dirawat di akuarium. Ikan ini tidak terlalu banyak menuntut soal makanan, maupun parameter air.

Manfaat Memelihara Ikan Hias Pacu

Adapun manfaat memelihara pacu, di antaranya seperti:

  • Sebagai ikan hias
  • Untuk olahraga memancing
  • Sebagai bahan pangan
  • Sebagai “vegetarian piranha”


Bagi mereka yang sudah memiliki akuarium, dan peralatan yang tepat, pacu adalah jenis ikan yang responsif.

Ikan ini bisa memakan berbagai macam jenis pakan berbeda. Itulah salah satu kelebihan lain dari pacu. Anda bsia memberinya pakan alami, atau pakan pelet yang bisa dibeli di toko ikan hias. Jadi, soal makan ikan ini tidak ribet dan mudah dipelihara.

Budi Daya Ikan Hias Pacu di Indonesia

Meski mudah didapat di pasaran, pacu sendiri bukanlah ikan hias yang dijagokan dalam pembudidayaan. Pembudidayaan ikan hias pacu di Indonesia tergolong minim. Itulah yang menyebabkannya kalah saing dengan ikan hias pada umumnya.

Adapun pembudidayaan bagi pacu sendiri, harus dilakukan di kolam yang luas. Pasalnya, ikan ini memiliki ukuran yang relatif lebih besar dari ikan hias pada umumnya. Berbeda dari beberapa jenis ikan hias lain yang bisa dibudidayakan hanya melalui akuarium.

Peternak ikan berjenis pacu di Indonesia tergolong sulit, atau masih jarang. Cara pembudidayaannya pun masih tergolong sulit untuk didapatkan informasinya.

Cara Merawat Pacu di Akuarium Kecil


Tidak semua orang memiliki akuarium berukuran besar. Mungkin, sebagian besar masyarakat kita hanya memiliki jenis akuarium kecil. Namun tidak usah khawatir, pacu bisa Anda pelihara di jenis akuarium kecil. Namun, perhatikan ukuran yang akan dipelihara. Pacu albino bisa menjadi pilihan yang tepat karena ukurannya yang relatif kecil.

Selanjutnya, Anda bisa mengikuti langkah-langkahnya di bawah ini:

1. Sesuaikan Akuarium dengan Habitat Ikan

Pacu adalah jenis ikan yang berasal dari Sungai Amazon. Maka, gunakanlah filter dengan daya sembur yang mengalir layaknya di sungai. Penyesuaian ini dilakukan agar mereka nyaman layaknya di habitat asli.

Di alam bebas, pacu sering memakan tumbuhan dan kacang-kacangan yang mengambang. Jika sulit, Anda bisa memilih pakan alternatif seperti pelet atau cacing kering. Anda juga bisa memberi mereka sayuran sesekali. Karena, pada dasarnya mereka adalah jenis hewan omnivora.

Pemberian pakan pun harus Anda sesuaikan. Jangan terlalu berlebihan memberi mereka pakan. Tujuannya agar air tetap bersih dan jernih.

Lakukan perawatan akuarium secara rutin. Akuarium kecil harus sering diganti airnya secara berkala. Lakukan penggantian minimal sebanyak satu kali dalam seminggu. Sebelum Anda menambahkan air baru, sisakanlah air di dalam akuarium sebanyak 25%.

Jika hendak mengganti air menggunakan PDAM, endapkanlah terlebih dahulu. Lama pengendapan air dilakukan selama 12 jam. Tujuannya agar kadar kaporit pada air tersebut hilang.

Jangan lupa juga membersihkan kapas filter pada akuarium. Setelah air baru sudah Anda isikan, tambahkan sedikit garam, atau sekitar 0,1% dari total air. Tujuannya agar terhindar dari wabah penyakit dan jamur pada ikan.

Pastikan juga Anda atur suhu air. Pacu adalah jenis ikan yang tidak suka air dingin. Anda bisa mengatur suhu akuarium antara 27 hingga 28 derajat celcius saja. Sementara tingkat keasaman yang baik adalah 7 hingga 8 pH.

Perbedaan Ikan Bawal dan Pacu

Di negara seperti Brasil, Amerika, dan negara lainnya, pacu sering disamakan dengan ikan piranha. Namun, karena yang paling populer di negara kita adalah bawal, banyak masyarakat yang sering tertukar antara pacu dan bawal.

Persamaan keduanya terletak pada bentuk dan warnanya. Selintas, masyarakat tidak akan ada yang mengira kalau pacu dan bawal itu berbeda. Adapun perbedaannya bisa kita lihat sebagai berikut:

1. Perbedaan dari Segi Makanan

Pacu adalah ikan omnivora yang pada dasarnya suka dengan tumbuhan, atau kacang-kacangan. Meskipun terkadang mereka suka memakan mahluk hidup, tapi pada dasarnya mereka adalah ikan yang vegetatif.

Sedangkan bawal adalah jenis ikan karnivora, atau pemakan daging sama seperti piranha. Namun, bawal tidak seganas piranha. Bawal juga biasa hidup bergerombol dalam jumlah kecil. Makanannya adalah udang, katak, siput, dan ikan-ikan kecil.

Pacu adalah jenis ikan berwarna abu-abu kehitam-hitaman dan ikan pacu hitam. Pada bagian dagu atau bawah bibir, biasanya berwarna agak kuning. Sementara pada bagian sirip dan perut, ada sedikit saja warna merah.

Sedangkan bawal, memiliki warna yang hampir sama, yaitu hitam, atau abu-abu kehitam-hitaman. Letak perbedaan warnanya ada pada bagian perutnya. Perut bawal umumnya berwarna merah darah.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, gigi pacu sangat unik. Bahkan, bisa dibilang yang paling unik di antara ikan lainnya. Bentuknya menyerupai gigi manusia, atau persegi. Bentuknya disesuaikan dengan fungsinya untuk menghancurkan kacang-kacangan, atau makanan yang mereka konsumsi.

Sementara bawal, memiliki gigi yang tajam seperti piranha. Karena, ikan ini merupakan tipe carnivora, atau ikan pemakan daging. Jika sulit membedakan pacu dan bawal, Anda bisa melihatnya dari gigi mereka. Karena, gigi mereka sangat kentara sekali perbedaannya.

Pacu adalah jenis ikan yang masih jarang dibudidayakan. Berbeda dengan jenis ikan bawal yang mudah sekali ditemukan tempat pembudidayaannya. Pasalnya, bawal adalah jenis ikan yang biasa dikonsumsi. Jadi, bawal lebih mudah ditemukan dibandingkan dengan pacu.

Pacu adalah jenis ikan yang mampu tumbuh hingga 1 meter lebih. Beratnya bisa mencapai 40 kg, atau bahkan lebih. Ikan ini bisa bertumbuh besar jika dirawat dengan baik. Di alam liar pun, banyak yang menemukannya dalam ukuran besar.

Sedangkan bawal, ukurannya tidak akan melebihi ukuran pacu. Bahkan, ukurannya tidak jauh berbeda dengan ikan piranha.

Selain perbedaan, kedua ikan ini memiliki sejumlah persamaan yang mencolok. Beberapa persamaannya seperti:

  • Memiliki bentuk yang pipih
  • Warna tubuhnya didominasi oleh hitam
  • Merupakan jenis ikan yang berasal dari Sungai Amazon
  • Sama-sama dari genus Colossoma

Harga Ikan Pacu dan Cara Mendapatkannya

Pacu di pasaran ditawarkan dengan harga yang cukup beragam. Harga yang ditawarkan tergantung dari jenis, ukuran, dan beberapa faktor lainnya. Adapun harga yang ditawarkannya adalah sebagai berikut:

  1. Pacu albino ukuran 15 cm : IDR 60.000-an
  2. Black Pacu dewasa : IDR 100.000 hingga IDR 150.000-an
  3. Pacu albino ukuran dewasa : IDR 125.000-an
  4. Pacu albino ukuran jumbo 30 cm : IDR 300.000 hingga IDR 400.000-an
  5. Pacu albino ukuran jumbo 40 cm : IDR 450.000 hingga IDR 500.000-an


Pacu adalah jenis ikan yang sulit didapatkan di beberapa toko ikan hias. Namun, ikan ini bisa didapatkan di toko-toko ikan hias yang ada di kota-kota besar, atau kota-kota terdekat. Namun, tidak usah khawatir, kini ikan ini bisa dipesan juga secara online. Karena, banyak toko online maupun marketplaceyang menawarkannya.

Namun, jika Anda memilih membelinya secara online, pastikanlah Anda memilih online storeyang tepat. Pasalnya, pengirimannya harus dilakukan secara hati-hati. Terutama jika Anda membelinya dari luar kota. Pengemasan harus dilakukan secara rapi dan bagus. Pastikan penjual menjamin keamanan ikan sampai ke tujuan.

Cara Budidaya Ikan Pacu

Bagi yang berminat membudidayakannya, ikuti langkah-langkah di bawah ini:

Pastikan tempat pembudidayaan dilakukan di kolam. Keringkanlah kolam terlebih dahulu. Tujuan mengeringkan kolam yaitu untuk:

  • Membersihkan kolam dari jenis ikan lain yang berpotensi menjadi kompetitor makanan pacu.
  • Mengurangi senyawa yang berbahaya, seperti asam sulfide, dan senyawa lainnya.
  • Bertujuan agar kolam terjadi pertukaran udara, atau aerasi.


1. Pemilihan dan Penebaran Benih

Benih akan menentukan kualitas panen ikan Anda. Pilihlah benih pacu yang bagus. Ciri yang bagus adalah yang sehat, aktif bergerak, dan tidak cacat. Pilih juga ukuran yang seragam dari keturunan jenis unggul.

Selanjutnya, penebaran benih sebelumnya harus diadaptasikan terlebih dengan kolam. Tujuannya agar benih tidak stres pada saat pemindahan ke kolam yang lebih besar. Cara mengadaptasikannya adalah dengan memasukkan benih ke dalam kolam dalam keadaan dibungkus plastik. Selanjutnya, biarkan plastik mengembun.

Jika sudah mengembun, suhu pada plastik biasanya sudah sama dengan suhu yang ada pada kolam. Kemudian, benih bisa langsung dilepas ke dalam kolam secara perlahan-lahan.

Pembesaran ikan juga dapat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakan yang dipilih. Maka dari itu, pastikanlah Anda memberi mereka pakan terbaik. Dengan begitu, ikan akan mudah tumbuh dan berkembang secara pesat. Kualitas pakan harus mengandung gizi yang seimbang. Di antaranya seperti karbohidrat, mineral, vitamin, protein, dan lemak.

Pacu adalah ikan omnivora, jadi pemberian pakannya pun tidak akan sesulit yang Anda bayangkan. Anda juga bisa memberi mereka dedaunan, atau pakan alternatif seperti pelet. Sesuaikanlah pemberian ukuran pakan. Ukuran yang bagus adalah 3% hingga 5 % dari berat badan mereka.

Setelah semua proses dilalui, tibalah pada proses yang dinantikan, yaitu panen ikan. Proses panen bisa dilakukan setelah ikan berusia 4 hingga 6 bulan setelah benih ditebar. Pacu yang diperoleh pada masa tersebut biasanya memiliki bobot kurang lebih 500 gram per ekornya.

Di Brazil, tempat asalnya, pacu adalah ikan yang suka memijah pada awal selama musim hujan. Proses ini biasanya terjadi pada bulan Juni dan Juli. Namun, di Indonesia Anda bisa menyesuaikan bulannya. Karena, musim hujan di Indonesia biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga April.

Sebelum proses pemijahan, biasanya induk yang telah matang akan mencari tempat yang cocok untuk proses pemijahan.

Pacu adalah jenis ikan yang masih satu keluarga dengan bawal dan piranha. Meskipun pacu omnivora, pada dasarnya pembudidayaannya tidak jauh berbeda.

Kesimpulan

Pacu adalah jenis ikan hias unik yang masih jarang dipelihara di negara kita. Ikan ini masih satu keluarga dengan piranha dan bawal. Di negara kita, pacu sering tertukar dengan bawal karena bentuknya yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan pada bagian tubuh tertentu.

Meski pernah dianggap sebagai ikan berbahaya, namun faktanya pacu cocok dijadikan sebagai ikan hias. Namun sayangnya, untuk memelihara pacu dewasa diperlukan akuarium yang berukuran besar.

Demikian ulasan seputar ikan pacu. Dari pemaparan di atas, kini Anda dapat mengenal jenis, bentuk, dan perilakunya. Semoga bermanfaat untuk Anda yang berniat menjadikannya sebagai ikan hias peliharaan di rumah.
LihatTutupKomentar