Guppy , ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar (Poecilia reticulata), adalah salah satu spesies ikan hias air tawar yang paling populer di dunia. Karena mudahnya menyesuaikan diri dan beranak-pinak, di banyak tempat di Indonesia ikan ini telah menjadi ikan liar yang memenuhi parit-parit dan selokan. Dalam perdagangan ikan hias dikenal sebagai guppy atau juga millionfish.
Ikan guppypada awalnya adalah ikan yang hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara beranak sehingga pengembangbiakannya tergolong mudah.
Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang dan mempunyai tonjolan memanjang di belakang sirip perut yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip panjang.
Sedangkan untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.
Hadi Setiawan pengusaha ikan hias di kawasan Jalan Veteran, Kamis (21/8) lalu mengatakan selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppydibagi berdasarkan bentuk ekornya lebar, ekor panjang dan ekor pendek.
Tiap jenis ikan guppy mempunyai empat macam bentuk ekor. Jenis terbaru yaitu ribbon/swallow. Ini merupakan jenis baru dari berbagai persilangan menyebabkan perpaduan gen yang merupakan hasil kawin silang dari berbagai jenis ikan ini.
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru menetas sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy terjadi secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ pejantan yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.
”Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Tiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali menetas. Waktu menetas berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor anak,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, untuk mendapatkan kualitas guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus.
Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan. Untuk guppy jenis ribbon, betina ribbon sangat dominan, sedangkan untuk pejantan tetap pejantan normal.
Dengan memahami proses pembuahan sampai dengan menetasnya ikan guppy, maka perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita. Kelemahan dari pembudidayaan guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin masal.
“Untuk menghasilkan jenis guppy yang unggul diperlukan ketelitian dan kesabaran agar mampu menghasilkan jenis ikan guppy yang benar-benar berkualitas,” ujarnya.
Ketika disinggung soal harga Hadi mengatakan, harga ikan guppy sangat relatif tergantung dari jenis, warna dan komposisi bentuk. Harganya mulai dari Rp 5 ribu sampai puluhan bahkan ratusan ribu, tergantung dari jenis, warna, dan bentuknya tadi, selain itu ikan guppy juga bisa diperlombakan